
Tragedi kebakaran sumur minyak ilegal kembali terjadi di Indonesia. Kali ini, api melahap sebuah sumur di kawasan hutan Blora, Jawa Tengah, sejak Sabtu lalu dan hingga Selasa (19/8) api belum berhasil dipadamkan. Peristiwa ini menelan sedikitnya tiga korban jiwa serta memaksa lebih dari 750 warga mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kobaran api semakin sulit dikendalikan lantaran area sekitar sumur didominasi material mudah terbakar dan kondisi geografis yang cukup menantang. Asap pekat terlihat membumbung tinggi hingga puluhan meter, memicu kepanikan warga sekitar.
Kronologi Kejadian
Kebakaran dilaporkan pertama kali terjadi pada Sabtu sore. Warga mendengar suara ledakan keras dari area sumur minyak tradisional yang selama ini dikelola secara ilegal. Tak lama setelah itu, api menyambar peralatan di sekitar lokasi dan merembet ke pemukiman terdekat.
Petugas pemadam kebakaran yang tiba di lokasi langsung melakukan upaya pendinginan dengan menyemprotkan air bertekanan tinggi. Namun, kobaran api tetap sulit dipadamkan karena sumur masih mengeluarkan gas dan minyak mentah dalam jumlah besar.
“Api baru bisa terkendali apabila sumber gas ditutup, namun kondisi di lapangan masih sangat berbahaya,” ungkap salah satu petugas yang enggan disebut namanya.
Korban Jiwa dan Pengungsian
Hingga berita ini diturunkan, tiga orang dilaporkan meninggal dunia akibat terjebak dalam kobaran api, sementara belasan lainnya mengalami luka bakar ringan hingga berat. Korban luka segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan medis.
Sementara itu, lebih dari 750 warga dari tiga desa di sekitar lokasi dievakuasi. Mereka kini ditampung di balai desa, masjid, serta gedung sekolah yang difungsikan sebagai posko darurat. Tim relawan juga mendistribusikan makanan siap saji, air bersih, serta obat-obatan bagi para pengungsi.
Tanggapan Pemerintah Daerah
Bupati Blora menyampaikan belasungkawa mendalam atas korban yang meninggal dunia. Pemerintah daerah berjanji akan memberikan santunan bagi keluarga korban serta menanggung biaya pengobatan bagi para korban luka.
“Kami sudah koordinasi dengan pihak Pertamina dan kepolisian untuk menutup seluruh sumur ilegal yang masih beroperasi. Keselamatan warga adalah prioritas utama,” ujar Bupati Blora dalam konferensi pers, Selasa pagi.
Fenomena Sumur Minyak Ilegal
Kebakaran sumur minyak ilegal bukanlah hal baru di Blora maupun wilayah lain di Indonesia. Aktivitas pengeboran tradisional tanpa izin sering dilakukan oleh masyarakat sekitar sebagai mata pencaharian alternatif. Sayangnya, kegiatan ini kerap mengabaikan standar keselamatan kerja sehingga rawan terjadi kecelakaan.
Pakar energi dari Universitas Gadjah Mada, Dr. Andri Wibowo, menilai bahwa pemerintah perlu melakukan pendekatan lebih komprehensif, tidak hanya menutup sumur ilegal tetapi juga memberikan solusi ekonomi bagi masyarakat.
“Selama kebutuhan ekonomi warga tidak dipenuhi, praktik pengeboran ilegal akan sulit dihentikan. Harus ada program alternatif seperti pelatihan keterampilan, pemberdayaan UMKM, atau kerja sama dengan BUMN energi agar lebih aman dan legal,” katanya.
Respon Nasional dan Internasional
Kejadian ini menjadi sorotan media nasional dan internasional. Reuters serta sejumlah media asing melaporkan kebakaran tersebut dengan menyoroti lemahnya pengawasan terhadap sumur minyak ilegal di Indonesia. Hal ini berpotensi mencoreng citra Indonesia dalam hal pengelolaan sumber daya energi dan keselamatan masyarakat.
Di sisi lain, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengirimkan tambahan personel dan peralatan untuk membantu pemadaman. “Kami terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan TNI agar api bisa segera dipadamkan,” ujar Kepala BNPB dalam keterangan resminya.
Dampak Lingkungan
Selain menelan korban jiwa, kebakaran ini juga berdampak serius terhadap lingkungan. Asap pekat yang mengandung partikel berbahaya menyebar ke radius puluhan kilometer. Dinas Kesehatan setempat memperingatkan warga untuk menggunakan masker demi mencegah gangguan pernapasan.
Tanaman pertanian di sekitar lokasi juga terancam gagal panen akibat terpapar panas ekstrem dan residu minyak yang terbawa ke tanah. Beberapa sungai kecil di sekitar lokasi tercemar oleh minyak mentah, sehingga tidak bisa lagi digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Penutup
Peristiwa kebakaran sumur minyak ilegal di Blora ini kembali mengingatkan kita pada pentingnya pengelolaan energi yang aman, legal, dan berkelanjutan. Tragedi ini tidak hanya menelan korban jiwa dan menimbulkan kerugian ekonomi, tetapi juga memberi dampak sosial dan lingkungan yang luas.
Pemerintah diharapkan bisa segera mengambil langkah tegas sekaligus memberikan solusi jangka panjang bagi masyarakat yang selama ini menggantungkan hidup dari aktivitas pengeboran ilegal. Harapannya, kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan.